Soal Relativitas

LATIHAN SOAL RELATIVITAS

  1. Dua pesawat antariksa A dan B, kecepatan pesawat A 0,5c sedangkan kecepatan pesawat B 0,6c terhadap pengamat diam di bumi. Jika kedua pesawat saling berlawanan arah, tentukan kecepatan pesawat A relatif terhadap pesawat B
  2. Menurut pengamat di sebuah planet ada dua pesawat antariksa yang mendekatinya dari arah berlawanan, masing-masing adalah pesawat A yang kecepatannya 0,50c dan pesawat B yang kecepatannya 0,40c (c = kecepatan cahaya). Menurut pilot pesawat A besar kecepatan pesawat B adalah ....
  3. Sebuah roket bergerak dengan kecepatan 0,8c. Apabila dilihat oleh pengamat yang diam, panjang roket itu akan menyusut sebesar ....
  4. Besarnya kecepatan gerak sepotong mistar (panjang 2 m) agar panjangnya teramati sebesar 1 m dari laboratorium adalah ....
  5. Sebuah tangki berbentuk kubus mempunyai volume 1 m3 bila diamati oleh pengamat yang diam terhadap kubus itu. Apabila pengamat bergerak  relatif terhadap kubus dengan kecepatan 0,8c, tentukan volume kubus yang teramati!
  6. Jika c adalah kelajuan cahaya di udara, maka agar massa benda menjadi 125 persennya massa diamnya, benda harus digerakkan pada kelajuan ....
  7. Bila kelajuan partikel 0,6c, maka perbandingan massa relativistik partikel itu terhadap massa diamnya adalah ....
  8. Sebuah partikel berada pada jarak 6000 m dia tas permukaan laut. Jika partikel tersebut bergerak menuju bumi dengan kecepatan 0,9c, tentukan lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai permukaan laut menurut pengamat di bumi!
  9. Sebuah elektron yang mempunyai massa diam mo bergerak dengan kecepatan 0,6c, maka energi kinetiknya adalah ....
  10. Agar energi kinetik benda bernilai 125% energi diamnya dan c adalah kelajuan cahaya dalam ruang hampa, maka benda harus bergerak dengan kelajuan ....

Share:

Pertengahan Tahun 2003

 

Pertengahan Tahun 2003

Pagi yang sangat cerah sekali, matahari menyinarkan teriknya tak begitu panas. Angin berhembus sepoi-sepoi menambah suasan begitu indahnya  hari itu. Dengan wajah yang berseri-seri pak Ahmad melangkahkan kaki menuju sekolah tempat belaiu mengajar untuk presensi terakhir dilanjutkan pergi ke kantor dinas untuk mengambil surat kepindahan tempat mengajarnya. Ya … pak Ahmad mengajukan pindah tugas ke tempat di mana istri dan anak-anaknya tinggal dengan alasan ingin dekat dengan keluarga. Beliau sudah mengajar hampir 10 tahun di tempat sekarang mengajar.

Sekitar pukul 12 siang, saat matahari sudah naik pada puncak  ketinggiannya, pak Ahmad sudah kembali ke sekolah, setelah mengurus dan mengampil surat pindah tugas.

“Assalamu’alaikum …” ucap pak Ahmad ketika memasuki ruang kantor guru

“Wa’alaikumussalam …” jawab bpk/ibu guru di ruang kantor secara serentak.

“Gimana pak … urusannya? Lancarkan?” tanya bu Ana kepada pak Ahmad, beliau termasuk salah satu guru yang akrab dengan semua warga sekolah. Beliau mengajar matematika.

“Alhamdulillah sudah selesai urusaanya ibu … hal ini semua karena berkat dukungan dan doa bapak/ibu. Jazakumullahu khairan untuk semuanya.” jawab pak Ahmad dengan agak terbata-bata sambal berliang air matanya. Entah apa yang ada benak pikiran pak Ahmad, senang karena insya Allah bisa dekat bersama keluarga atau sedih harus meninggalkan teman-teman guru dan anak-anak didiknya. Pak Ahmad langsung menuju tempat duduk kemudian minum teh manis di gelas yang tersedia di mejanya. Sesekali pak Ahmad menghela napas panjang dan mengeluarkannya secara perlahan-lahan mungkin untuk menghilangkan perasaannya yang sedang berkecamuk di batinnya.

Selesai minum dan membereskan apa yang ada di meja, pak Ahmad minta pamit untuk mendahului karena ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.

“Mohon ijin saya mendahului bpk/ibu semua … ini saya hendak menemui ibu kepala sekolah dulu” pinta pak Ahmad kepada bapak/ibu guru yang ada di ruang.

“Iya pak … berarti hari ini terakhir kita bertemu pak” celetuk pak Anto dari pojok ruangan. Pak Anto adalah guru komputer di sekolah ini dan duduknya beliau memang di salah sudut ruangan sebelah kanan belakang.

“Insya Allah tidak pak Anto … kemaren bu kepala bilang nanti ada pisah sambut guru lama dan baru” jawab pak Ahmad.

“Alhamdulillah kalau begitu. Berarti kita masih ketemu lagi yang terakhir” tambah pak Anto ke pak Ahmad.

“Tapi … berarti besok ada guru baru yang akan dikenalkan kepada kita?” tambah pak Anto

“Insya Allah pak … ibu kepala akan memperkenalkannya langsung” jawab pak Ahmad

“Woooo … pak Anto kudet info. Makanya sering-sering ke kantor, jangan hanya di lab. komputer melulu. Giliran di kantor seringnya mojok” celetuk salah seorang guru sambal tertawa.

Lah memang mulangnya di lab. je” jawab pak Anto dengan bahasa jawanya yang medok. Itulah suasana di ruang kantor guru, penuh keakraban, canda tawa, saling support, pokoknya suasana menyenangkang dan gayeng. Mungkin itulah salah satu suasana yang akan dirindukan oleh pak Ahmad ketika sudah mengajar di tempat lain.

“Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh” ucap pak Ahmad ketika hendak meninggalkan ruang guru sambal berjabat tangan dengan guru-guru putra. Terlihat mata pak Umar berkaca-kaca, seakan-akan merasa berat sekali untuk meninggalkan tempat ini. Setelah itu pak Ahmad menuju ruangan kepala sekolah.

Menjadi seorang guru bagi pak Ahmad tidaklah terpikirkan sama sekali untuk menekuni profesi ini, apalagi menjadikan salah satu cita-cita. Qodarullah ternyata profesi inilah pak Ahmad sangat senang sekali dan menikmatinya, apalagi ketika ibunya tahu kalau beliau menjadi seorang guru. Merasa senang dan bangga, bisa meneruskan profesi ibunya. Ibu pak Ahmad seorang guru sekolah dasar, sebuah desa di salah satu kabupaten Jawa Tengah dan terakhir sebagai penilik SD di daerah tersebut.

Tidak terlalu lama pak Ahmad bertemu dengan ibu kepala sekolah di ruangan beliau. Intinya pak Ahmad minta pamit dari sekolah ini karena akan pindah ke sekolah barunya dan mohon maaf bila ada kesalahan serta kekhilafan selama bergabung di sekolah ini. Ibu kepala juga menyampaikan permohonan maaf dan mendoakan semoga di tempat barunya tambah sukses serta cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Tidak lupa berpesan juga kepada pak Ahmad untuk tetap rendah diri dan rendah hati serta selalu berinovasi dan mengembangkan potensi diri untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. 

Alhamdulillah kegiatan hari ini sudah terlaksana dengan baik, tak lupa pak Ahmad selalu mengucapkan kalimat tahmid sebagai tanda rasa syukur atas nikmat yang diterimanya hari ini, semoga tidak termasuk orang-orang yang kufur nikmat. Beliau selalu ingat akan isi surat Ibrahim ayat 7, yang artinya : (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.". Tersirat dari wajah pak Ahmad begitu senang dan gembiranya hari ini, terasa plong begitu. Entah apa yang dipikirkannya, dengan senyum-senyum sendiri beliau meninggalkan sekolah menuju rumah kontrakannya.

Suasana gedung aula sekolah sudah terlihat ramai, siswi-siswi mulai masuk gedung tersebut dan menempati kursi yang tersedia. Beberapa bapak/ibu guru dan karyawan sudah pada datang. Tepat pukul 07.30 acara pisah sambut guru lama dan guru baru dimulai. Pembukaan acara diawali dengan pembacaan basmallah yang dipandu oleh pembaca acara. Selanjutnya pembacaan kalam Illahi, sambutan kepala sekolah, kesan dan pesan guru lama, perkenalan guru baru, selingan dan acara ditutup dengan do’a.

Pak Ahmad menyampaikan kesan dan pesan selama beliau mengajar di sekolah ini. Banyak hal yang disampaikan baik suka dan duka. Keheningan seakan menyihir hadirin ketika beliau berdiri di podium. Kesedihan terpancar dari wajah para hadirin. Pak Ahmad juga larut dalam suasana tersebut, tak tahan air mata beliau jatuh membasahi pipi. Terlihat juga empat  siswi duduk di deretan tengah sedang menangis, mereka adalah Ulfi, Rita, Karin, dan Nur. Entah apa yang terjadi pada mereka. Bagi pak Ahmad mereka termasuk siswi-siswi yang baik, pintar, supel, dan komunikatif. Mereka sangat membantu dalam hal komunikasi dengan siswi yang lain, terkadang pak Ahmad menemui kendala kenapa siswi-siswi seakan tidak peduli ketika pak Ahmad menyampaikan materi di kelas. Dari merekalah masukan disampaikan sehingga strategi pembelajaran yang diterapkan di kelas bisa lebih bervariatif dan siswi-siswi yang jadi lebih senang. Terkadang mereka sering berdiskusi dengan pak Ahmad mengenai beberapa hal ataupun bila mereka ada kesulitan dalam pelajaran mereka bertanya kepada beliau dan selalu dibantu dengan baik. Itulah kedekatan mereka dengan pak Ahmad.

“Abi … abi…bangun” terdengar samar-samar oleh pak Ahmad ada memanggilnya

“Oh … ya … gimana sayang” jawab pak Ahmad ketika yang manggil ternyata Dzaki, anak terkecilnya.

Udah adzan … sholat di masjid” sambung Dzaki, seakan mengingatkan untuk sholat asar di masjid karena sudah terdengar suara adzan.

“Iya … insya Allah” jawab pak Ahmad.

“Astaghfirullah …” ucap pak ahmad ketika baru sadar apa yang dialaminya tadi ternyata dalam mimpi.

Kemudian pak Ahmad menggendong Dzaki untuk mengambil air wudhu dan persiapan sholat ke masjid. Masih terdengar sayup-sayup suara siswi-siswi ketika menyanyikan lagu hymne guru dalam acara selingan, Terpujilah … Wahai engkau ibu bapak guru … Namamu akan selalu hidup … Dalam sanubariku …Mengenang beberapa tahun lalu yang pernah Pak Ahmad alami. Alhamdulillah sekarang masih bisa berkumpul bersama keluarga, itu merupakan kenikmatan yang patut disyukuri. Berharap agar selalu berbuat amal shalih untuk masa-masa yang akan datang dan memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk kesiapan hari esok. Seperti peringatakan untuk kita semua tercantum dalam Surat Al Hasyr ayat 18 yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

 

 

 

 

.

Share:

Waktu Sholat

https://tafsirweb.com/jadwal-sholat

Total Tayangan Halaman

Unggahan Baru

Pengikut