Aku dan Perpustakaan
Siang
itu ketika berada di kantor sebuah pesan wa masuk ke gawai. Ku lihat
ternyata pesan dari Direktur sekolah tempat aku mengajar. Selain sebagai
seorang guru aku diberi amanah sebagai staf humas.
“Assalamu’alaikum”
tulis pesan tersebut
‘Wa’alaikumussalam’
tulisku
“Bapak
sedang sibuk?” tanya beliau
“Tidak
ibu” jawabku
“Alhamdulillah
kalau begitu, bapak bisa ke ruang direksi?” lanjut beliau
“Insya
Allah ibu” jawabku singkat
“Baik
saya tunggu” tulis beliau
“Nggih”
jawabku
Selesai
merampungkan pekerjaan aku segera menuju ke ruang direksi. Selain direktur,
yang menempati ruang tersebut ada wakil direktur bidang kurikulum, wakil
direktur bidang administrasi, wakil direktur bidang kesiswaan, dan wakil
direktur bidang kepesantrenan. Sekolah ini merupakan sebuah madrasah tingkat
tsanawiyah dan aliyah. Madrasah ini dipimpin seorang direktur dan dibantu empat
wakil direktur. Tidak sampai 5 menit aku sudah berada di depan pintu ruang
direksi.
“Assalamu’alaikum” ucapku sambil
mengetuk pintu
“Wa’alaikumussalam” jawab serentak
orang yang berada di ruang tersebut
“Pak Koko ya ?”sahut bu direktur,
tersengar dari suaranya
“Betul ibu” sahutku
“Masuk pak dan silahkan duduk” pinta
beliau
“Nggih ” jawabku sambil masuk
dan duduk di sofa
“Sebentar pak ya” sahut beliau.
Kemungkinan beliau menyelesaiakan pekerjaannya dulu, pikirku.
“Gimana kabarnya pak Koko” tanya
salah seorang wadir
“Alhamdulillah baik ibu” jawabku
“Ibu gimana kabarnya” tanya balik
saya ke ibu tersebut
“Alhamdulillah juga pak” jawab
beliau.
Tak
lama kemudian ibu direktur ditemani wakil direktur bidang kurikulum menemui di
ruang tamu dan duduk di kursi yang tersedia. Beliau mempersilahkan kepada ku
minuman yang berada di atas meja sebelum memulai pembicaraan diantara kami.
Disampaikan bahwa hasil rapat direksi, memintaku untuk menempati pos baru
sebagai kepala perpustakaan dan media pembelajaran di tahun pelajaran yang akan
datang. Tanpa memotong pembicaraan beliau aku menyimak penjelasan beberapa
pertimbangan kenapa aku ditempatkan di pos tersebut dan penjelasan mengenai tuga-tugas
di perpustakaan.
“Maaf
ibu, mungkin lebih baik diamanahkan kepada orang yang lebih kompeten” saranku
setelah selesai penjelasan bu direktur. Mengingat aku seorang guru fisika yang
jauh sekali terkait dengan seluk beluk perpustakaan.
“Insya
Allah pak, kami yakin panjenengan bisa mengemban amanah ini” jawab bu
direktur.
“Bismillah
pak, kami pasti support kok” tambahnya
“Mohon
dukungan dan doa semoga bisa menjalankannya” mintaku dengan berat hati. Positive
thinking saja semoga ada kebaikan di tugas baru ini. Teringat akan
penggalan ayat 216 surat Al Baqoroh, yang artinya :
“ … Bisa jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia
amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Ayat di atas menjelaskan bila
ini merupakan suatu ketetapan, insya Allah akan didapatkan banyak pelajaran dan
selalu akan ada hikmah di balik apa yang telah Allah takdirkan kepada hambanya.
Akhirnya aku minta pamit setelah selesai pertemuan tersebut. Dengan mengucapkan
salam aku meninggalkan ruangan direksi.
Awal tahun pelajaran baru aku
menempati ruang sebagai kepala perpustakaan. Perpustakaan kami hanya memiliki
seorang pustakawan dan seorang administrasi, jauh dari ideal sebuah
perpustakaan yang memiliki anggota seribu lebih. Di awal mengelola perpustakaan masih bingung
apa yang akan dilakukan dan banyak belajar dari pustawakan. Ada kejadian yang
lucu yang aku alami. Selama dua minggu awal, setelah jam kerja aku tidak
langsung pulang, tapi menata buku-buku di rak agar kelihatan rapi. Setelah
selesai aku iseng bertanya ke pustakaan tentang kode adan nomor yang ada di
buku. Ternyata apa yang aku tata tidak sesuai urutan kode dan nomornya.
Akhirnya aku ulang lagi, kadang dibantu teman yang lain. Seiring berjalannya
waktu alhamdulillah merasa enjoy bekerja di perpustakaan. Tidak lupa
selalu belajar dan belajar dengan mengikuti workshop atau seminar kepustakaan.
Beberapa bulan kemudian ada
disposisi dari wakil direktur bidang kurikulum, isinya undangan mengikuti lomba
perpustakaan dan akreditasi perpustakaan. Sehari kemudian mendapat aiphone
dari beliau.
“Assalamu’alaikum bapak” ucap
beliau mengawali di percakapan itu
“Wa’alaikumussalam” jawabku
“Sudah dapat disposisi saya?”
tanyanya
“Alhamdulillah sudah” ucapku
“Bagaimana menurut bapak”
lanjut beliau
“Maaf bu, kalau mengikuti
keduanya tidak mungkin” jawabku
“Mengingat waktu dan
persiapannya” lanjutku
“Kalau menurut bapak pilih
yang mana? Tanyanya
“Ikut akdreditasi
perpustakaan saja ibu” jawabku
Akhirnya diputuskan untuk
mengikuti akreditasi perpustakaan setelah kami berdiskusi dan sharing kegiatan
apa yang akan diikuti.
Persiapan kami lakukan dengan
langkah awal membentuk kepanitian akreditasi perpustakaan sekolah, melibatkan
beberapa unit lainnya. Tidak kalah pentingnya adalah meminta tambahan 2 orang
pustakawan untuk melengkapi pustakawan yang sudah ada sesuai kebutuhan minimal
perpustakaan sekolah. Alhamdulillah dipenuhi. Pendampingan akreditasi perpustakaan
oleh BPAD Yogyakarta sangat membantu kami dalam mempersiapkan kelengkapan
borang akreditasi. Dukungan jajaran direksi menambah kepercayaan kami dalam
mengikuti kegiatan ini. Beberapa hal yang dilakukan antara lain : study banding
ke perpustakaan yang telah terakreditasi, melengkapi sarana dan prasarana,
kelengkapan administrasi perpustakaan, pengadaan buku, dan sebagianya. Semua
kami lakukan dengan kekompakan dan saling kerjasama.
Visitasi akreditasi
perpustakaan dilakukan oleh 2 asesor dari Perpusnas. Setelah pengecekan semua
borang akreditasi dan peninjauan langsung di perpuskaan, kami merasa puas sudah
berusaha maksimal untuk mengikuti akreditasi perpustakaan sekolah. Semoga
mendapatkan nilai memuaskan.
Informasi hasil akreditasi
kami terima dari BPAD dengan nilai A. Puji syukur kami panjatkan atas
pencapaian ini, dengan harapan bisa lebih meningkatkan lagi di hari-hari
berikutnya. Sebagai perwakilan sekolah aku diutus oleh direktur untuk menerima
langsung sertifikat akreditasi sekolah di kantor BPAD. Terakreditasinya
perpustakaan kami menandakan pengelolaan perpustakaan sesuai standar yang ada
Meningkatkan kualitasi dari
dalam mengelola perpustakaan aku lakukan dengan salah satunya mengikuti “Diklat
Kepala Perpustakaan” yang diselenggarakan oleh BPAD Yogyakarta, IPI Yogyakarta
bekerjasama dengan Perpusnas. Banyak ilmu dan pengalaman selama mengikuti
diklat, sebagai bekal untuk mengelola perpustakaan. Alhamdulillah dalam diklat
ini mendapat predikat peringkat ke-2.
Pada tahun berikutnya kami
mengikuti lomba perpustakaan sekolah tingkat kota, Alhamdulillah mendapat
predikat peringkat satu untuk kategori perpustakaan sekolah swasta. Demikian
juga dengan pustakawan kami mendapat peringkat 3 pustakawan berprestasi yang
diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Yogyakarta. Semua itu menambah semangat
kami dalam mengelola perpustakaan.
Menumbuhkan budaya literasi
di sekolah, sebagai pengelola perpustakaan beberapa kegiatan kami lakukan,
antara lain :
Tayang Buku Baru, kegiatan ini
adalah menayangkan buku baru setiap dua minggu sekali. Buku ini sebagian
merupakan usulan dari pemustaka. Sebagai informasi buku baru dibuat pamflet
yang ditempel di papan pengumuman di depan setiap kelas.
Pojok Baca, kegiatan ini
bekerjasama dengan OSIS, yaitu melayani pinjam dan baca buku di lobby
sekolah. Hal ini dilakukan mengingat lokasi perpustakaan yang berada di lantai
3.
Gebyar Perpustakaan, merupakan
kegiatan lomba yang melibatkan seluruh stakeholder sekolah. Lomba
perpustkaan kelas, lomba story telling, lomba menulis, lomba poster dan
lainnya.
Sekelumit tentang aku dan
perpustakaan, tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Dulu seakan jauh,
alhamdulillah sekarang makin dekat dan sangat menikmatinya. Banyak pelajaran
antara aku dan perpustakaan, apa yang tidak disukai mungkin itu baik baginya.
Niat yang kuat dan selalu belajar menjadi modal untuk meraih kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar