(Coretan seorang guru untuk siswi yang akan terbang tinggi)
aku tak tahu
kenapa jemari ini ingin menulis
akupun tak pandai memilih kata
tak tahu kelebihan
tak hafal prestasi
kadang lupa pula akan nama
bahkan tak selalu hadir di tiap tawa
dan tangis yang kalian lewati
entah kenapa,
hati ini terasa sesak
jika tak menuangkannya.
ada yang tumbuh diam-diam
di setiap langkah kaki kalian yang berlari di lorong itu
tiga tahun berlalu
aku menyaksikan kalian,
bukan sebagai siswi
tapi sebagai anak-anak yang kutitipkan pada doa
tak selalu kupuji,
tak selalu kupahami,
tapi selalu kurindui ketika lorong itu terasa sepi.
aku menulis
bukan karena kalian hebat
meski memang iya.
bukan karena kalian sempurna
meski di mataku kadang seperti itu
aku menulis karena kalian pernah berjalan bersamaku,
di lorong-lorong kecil itu
dan kelak
saat kalian terbang tinggi,
membawa mimpi mimpi
tapi belum sempat kalian ceritakan padaku,
biarlah catatan ini jadi jejak kecil,
yang kalian temukan jika suatu hari kalian ingin pulang,
meski hanya lewat rangkaian kata-kata ini.
the bigcity, may 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar