Tegangan Bolak-Balik
Tegangan AC dihasilkan oleh GGL induksi. Nilai tegangan AC selalu berubah-ubah terhadap fungsi waktu. Tegangan AC dinyatakan dalam persamaan berikut : V = Vm sin ωt, dengan ω = frekuensi sudut/kecepatan sudut (rad/s), t = waktu (s), Vm = tegangan maksimum (volt).
= 2Vm
Tegangan efektif (Vef) adalah nilai tegangan yang dapat menghasilkan energi kalor yang
sama dengan nilai arus searah. Nilai efektif tegangan adalah nilai yang ditunjukkan oleh voltmeter AC.
Arus Bolak-Balik
Dalam listrik bolak-balik, arus juga dinyatakan dalam fungsi waktu. Besarnya
arus AC dinyatakan oleh persamaan berikut : I = Im sin ωt.
Arus maksimum merupakan amplitudo
sinyal arus, sedangkan arus puncak ke
puncak (Ipp) memiliki nilai dua kali arus
maksimumnya.
Ipp = 2Im
Arus efektif adalah nilai arus yang dapat menghasilkan energi kalor yang
sama dengan nilai arus searah.
Rangkaian Arus Bolak-Balik
Rangkaian Resistor
Rangkaian resistif adalah rangkaian
yang terdiri atas hambatan atau tahanan
R yang dihubngkan dengan sumber
tegangan AC, seperti gambar di bawah :
Tegangan pada resistor VR = Vm sinωt. Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya tegangan sesuai dengan kuat arus dikalikan hambatan, secara matematis ditulis :
Grafik arus dan tegangan pada R dalam rangkaian AC :
Berlaku juga hubungan sebagai berikut :
Keterangan :
Vm = tegangan maksimum, volt
Vef = tegangan efktif, volt
Im = arus maksimum, ampere
Ief = arus efektif, ampere
Dari persamaan di atas diketahui bahwa sudut fase arus sama dengan sudut
fase tegangan. Sudut fase tegangan dan arus sebesar ωt. Diagram fasor untuk I dan V pada resistor :
Rangkaian Induktor
Rangkaian induktif adalah rangkaian yang terdiri atas sebuah induktor L
yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC, seperti di bawah ini :
Hambatan pada rangkaian
induktor yang dilalui arus bolak-balik didefinisikan sebagai reaktansi induktif
(XL) = ωL, dengan ω = kecepatan sudut (rad/s) dan L = induktor (henry). Pada rangkaian induktif berlaku persamaan sebagai berikut.
Vm = Im.XL dan VL = IL.XL
Keterangan :
VL = tegangan pada induktor, volt
Vm = tegangan maksimum, volt
XL = reaktansi induktif, ohm
Grafik arus dan tegangan pada rangkaian induktor :
Dari persamaan V = Vm sin (ωt + π/2 ) dan
I = Im sin ωt kita dapatkan sudut fase arus
sebesar ωt, sedangkan sudut fase tegangan
ωt + 2/π = ωt + 90°. Dengan demikian arus
didahului tegangan sebesar 90° atau arus
tertinggal sebesar 2/π oleh tegangan. Diagram fasor untuk induktor seperti tampak di bawah :
Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitif adalah rangkaian yang terdiri atas kapasitor C yang
dihubungkan dengan sumber tegangan AC.
Hambatan pada rangkaian kapasitor
yang dilalui arus bolak-balik didefinisikan sebagai reaktansi kapasitif (XC = 1/ωC). Pada rangkaian kapasitif berlaku rumus-rumus berikut :
Keterangan :
V = tegangan sesaat pada kapasitor (volt)
Vm = tegangan maksimum pada kapasitor (volt)
XC = reaktansi kapasitif (Ω)
VC = tegangan antara ujung-ujung kapasitor (volt)
Im = arus listrik maksimum (A)
Grafik arus dan tegangan pada rangkaian kapasitor :
Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa
pada rangkaian kapasitor, tegangan selalu
tertinggal sebesar π/2 terhadap arus I.
Penggambaran diagram fasor untuk
kapasitor terlihat berikut :
Rangkaian R-L-C
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri atas Resistor R, Indoktor L, dan Kapasitor C yang dirangkai secara seri serta dihubungkan sumber tegangan AC.
Rumus-rumus yang berkaitan dengan rangkaian RLC :
VR = I.R VL = I.XL VC = I.XC
Keterangan:
V = tegangan sesaat, volt
Vm = Im Z, volt
Z = impedansi rangkaian, ohm (Ω)
ϕ = beda sudut fase tegangan dan arus
Sifat rangkaian seri R–L–C sebagai berikut.
1. XL > XC sifat rangkaian induktif karena ϕ positif.
2. XC > XL sifat rangkaian kapasitif, karena ϕ negatif.
3. XL = XC fasenya sama, sifat rangkaian resistif, terjadi resonansi Z = R, ϕ = 0.
Diagram fasor untuk rangkaian RLC
Daya Pada Arus Bolak-Balik
Daya sesaat atau daya semu yang mengalir pada rangkaian arus bolak-balik dirumuskan sebagai P = V I
Jika induktor dialiri arus bolak-balik maka di dalam maupun di sekitar induktor akan timbul medan magnet. Medan magnet ini timbul karena adanya fluktuasi nilai arus. Jika arus mencapai harga nol, medan magnetnya lenyap. Bersamaan dengan lenyapnya medan magnet, energi yang tersimpan berubah menjadi energi listrik dalam bentuk arus listrik induksi. Hal yang hampir sama terjadi pada kapasitor. Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik. Ketika arus mencapai harga nol, energi yang tersimpan dalam bentuk medan listrik diubah menjadi arus.
Hal serupa tidak terjadi pada resistor. Resistor tidak dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk lain, tetapi mendisipasi energi dalam bentuk panas. Perhatikan diagram fasor berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar