Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat atau tingkat panas suatu benda. Suhu benda dapat diukur menggunakan termometer, Berbagai jenis termometer dibuat berdasarkan sifat termometrik zat. Sifat termometrik zat diantaranya pemuaian zat padat, pemuaian zat cair, pemuaian gas, tekanan zat cair, tekanan udara, regangan zat padat, hambatan zat terhadap arus listrik, dan intensitas cahaya (radiasi benda). Beberapa macam termometer, antara lain : termometer alkohol dan termometer raksa, termometer hambatan, termometer bimetal, termokopel, termometer gas, dan pirometer.
Skala suhu pada termometer dapat dibuat dengan cara menetapkan dua suhu tertentu. Kedua suhu tersebut harus memenuhi dua syarat, yaitu tidak berubah-ubah nilainya serta mudah diadakan setiap saat dan di berbagai tempat. Kedua suhu tersebut dinamakan titik tetap atas dan titik tetap bawah. Skala termometer yang digunakan adalah skala Celcius, skala Reamur, skala Fahrenheit, skala Kelvin.
Konversi skala termometer
Keterangan :
A = titik didih air pada termometer X
B = suhu yang diketahui pada termometer X
C = titik beku es pada termometer X
D = titik didih air pada termometer Y
E = suhu yang diketahui pada termometer Y
F = titik beku es pada termometer Y
B = suhu yang diketahui pada termometer X
C = titik beku es pada termometer X
D = titik didih air pada termometer Y
E = suhu yang diketahui pada termometer Y
F = titik beku es pada termometer Y
Pemuaian
Suhu dapat memengaruhi keadaan suatu benda. Pemuaian merupakan contoh pengaruh suhu terhadap benda. Apabila suatu benda menyerap kalor, benda tersebut akan memuai. Besar pemuaian tergantung dari jenis benda, ukuran semula, dan perubahan suhunya.
Muai Panjang
Keterangan:
L = panjang benda setelah dipanaskan, meter (m)
L0 = panjang benda mula-mula, meter (m)
α = koefisien muai panjang benda, per derajat celcius (/°C)
ΔL = pertambahan panjang benda, meter (m)
ΔT = perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
L0 = panjang benda mula-mula, meter (m)
α = koefisien muai panjang benda, per derajat celcius (/°C)
ΔL = pertambahan panjang benda, meter (m)
ΔT = perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
Muai Luas
Keterangan:
A = luas benda setelah dipanaskan, meter persegi (m2)
A0 = luas benda mula-mula, meter persegi (m2)
β = koefisien muai luas benda, per derajat celcius (/°C)
ΔA = pertambahan luas benda, meter persegi (m2)
ΔT = perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
A0 = luas benda mula-mula, meter persegi (m2)
β = koefisien muai luas benda, per derajat celcius (/°C)
ΔA = pertambahan luas benda, meter persegi (m2)
ΔT = perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
Muai Volume
Keterangan:
V = volume benda setelah dipanaskan, meter kubik (m3)
V0= volume benda mula-mula, meter kubik (m3)
γ = koefisien muai volume benda, per derajat celcius (/°C)
ΔV= pertambahan volume benda, meter kubik (m3)
ΔT= perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
V0= volume benda mula-mula, meter kubik (m3)
γ = koefisien muai volume benda, per derajat celcius (/°C)
ΔV= pertambahan volume benda, meter kubik (m3)
ΔT= perubahan suhu benda, derajat celcius (°C)
Rumus di atas berlaku untuk pemuaian zat padat, sedangkan zat cair hanya mengalami muai volume. Pada umumnya, volume zat cair bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan akan menyusut jika mengalami penurunan suhu. Namun, air memiliki suatu keistimewaan. Air menyusut jika didinginkan sampai 4°C. Jika didinginkan lagi sampai di 0°C, air justru memuai. Hal inilah yang disebut anomali air. Rumus yang digunakan sama dengan muai volume untuk zat padat.
Pemuaian zat gas berlaku :
Keterangan:
V = volume gas setelah dipanaskan, meter kubik (m3)
V0 = volume gas mula-mula, meter kubik (m3)
ΔV = pertambahan volume gas, meter kubik (m3)
ΔT = perubahan suhu gas, derajat celcius (°C)
V0 = volume gas mula-mula, meter kubik (m3)
ΔV = pertambahan volume gas, meter kubik (m3)
ΔT = perubahan suhu gas, derajat celcius (°C)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar