Aku Tertambat Pada Profesi Ini
Aku dilahirkan di sebuah desa di kota Demak dan pendidikan sekolah dasar aku
tempuh di sana, kemudian melanjutkan jenjang pendidikan SMP dan SMA di kota
Kudus. Mata pencaharian penduduk desa tersebut hampir setengahnya sebagai
petani, maupun penggarap sawah. Orang tuaku sebagai pegawai negeri sipil, bapak
pegawai pemda, sedangkan ibu berprofesi sebagai guru. Selain sebagai PNS bapak
juga seorang petani, walaupun sawah digarap orang lain dengan pembagian hasil
panen yang telah disepakati. Waktu masa panen aku sangat senang bisa ikut
membantu memasukan gabah ke dalam karung untuk ditimbang. Apalagi ketika menjemur
gabah, hal yang sangat menegangkan adalah waktu gerimis, aku berkejaran dengan
turunya air hujan. Peristiwa inilah membuat aku bercita-cita ingin kuliah di
jurusan pertanian.
Selepas tamat SMA aku kuliah di jurusan Teknik Mesin, FNT-UGM. Cita-cita
kuliah di jurusan pertanian aku urungkan, mengingat jurusan yang banyak
dibutuhkan saat itu adalah teknik mesin, teknik elektro, dan teknik sipil
(katanya sih?). Setelah lulus
mendapat tawaran dari fakultas untuk menjadi laboran di PAU-Ilmu Teknik
UGM. Tawaran tersebut langsung aku terima karena tanpa tes ... he ... he
dan ditempatkan di Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa. Setahun kemudian aku
menikah. Pada waktu itu juga, aku melanjutkan kuliah S1 Teknik Mesin di sebuah
perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Setelah bekerja lima tahun sebagai
laboran, aku resign dari UGM karena beberapa pertimbangan.
Lulus sarjana, aku berprofesi sebagai pemberi les privat fisika SMP/SMA dan
tentor bimbingan belajar. Inilah awal pertama terjun di dunia pendidikan non
formal dan sangat menikmati pekerjaan ini. Ada kepuasan tersendiri bisa
membantu siswa mendapatkan nilai baik untuk mapel fisika atau diterima di
perguruan tinggi negeri, di samping hubungan kekeluargaan yang terjalin baik antara
aku dan orangtua siswa. Rasa syukur selalu dipanjatkan kepada Allah atas
pekerjaan ini. Tidak jarang orangtua memberi rezeki lebih kepadaku sebagai
pemberi jasa ini. Sampai sekarang
profesi ini masih aku jalani.
Tahun 2002 aku ditawari seorang teman untuk mengajar di sebuah madrasah
swasta. Kurang lebih seminggu kemudian saku
baru memasukkan surat lamaran menjadi guru fisika di madrasah tersebut,
setelah berembuk dengan istri. Diterima oleh Pembantu Direktur bidang kurikulum,
aku mendapat penjelasan tentang madrasah ini dan masalah yang lain. Siswa yang
bersekolah di sini semuanya putri, baik tingkat tsanawiyah maupun aliyah dan
berasrama. Diinformasikan juga kalau yang melamar ada tiga orang, semua tidak
berlatar belakang kependidikan. aku dari jurusan teknik mesin, yang lain teknik
geologi dan pertanian. Beberapa hari kemudian mendapat informasi hasil
pengumuman dari teman, aku diterima sebagai guru di madrasah tersebut.
Alhamdulillah, kata yang terucap atas nikmat ini dan tak terasa mata ini
berlinang-linang. Tidak menyangka bisa diterima sebagai guru, mengingat
pendidikan dan tidak mempunyai akta mengajar. Jazakumullahu khairan aku
sampaikan juga kepada mbak Nuk, temanku atas kebaikannya selama ini. Mengetahui
kabar ini, istri merasa senang dan bersyukur kepada Allah serta mendoakanku semoga
dapat menjadi guru yang baik. Melalui percakapan gawai, tidak lupa mengabarkan
kepada ibu kalau aku diterima menjadi guru. Ibu merasa senang sekali
mendengarnya.
Tahun pelajaran 2002/2003 aku resmi menjadi guru tidak tetap di madrasah
ini. Aku mengajar mata pelajaran fisika kelas III tingkat tsanawiyah dengan jumlah jam
mengajar 16 JP. Dalam hal mengajar, suka dan dukanya aku terima dengan senang
hati dan dinikmati saja. Pengalaman sebagai tentor, ternyata sedikit banyak
membantu mengajar di kelas, sering dulu aku ikut mengadakan try out di
beberapa sekolah. Aku tetap membangun komunikasi kepada anak-anak, dengan
selalu menyapa dan berusaha menghafal namanya. Semangat belajar dan belajar
untuk menjadi guru yang baik selalu terpatri di hati ini. Sedangkan di kalangan
guru, sangat welcome dengan keberadaanku sebagai guru baru. Lambat laun
anak-anak bisa menerima kehadiranku, bahkan di akhir semester dua pengurus OSIS
menerbitkan majalah, salah satu artikel membahas guru fisika baru. Dari uraian
tulisannya, alhamdulillah aku bisa diterima di kalangan mereka.
Tahun pelajaran 2005/2006 aku mengajar tingkat aliyah kelas 1, tidak ada
kendala berarti dalam pengajaran. Perlu penyesuaian sebentar mengingat beda karakter
antara siswa tingkat tsanawiyah dan aliyah. Tahun 2008 mengikuti Program
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan dengan
mengumpulkan dokumen portofolio. Senang sekali ada program ini, tidak perlu
lagi mencari akta pengajar karena bila lulus secara formal sudah diakui sebagai
guru profesional. Tetapi untuk melengkapinya aku kesulitan dalam mendapatkan
berkas-berkas yang diperlukan. Menyadari hal tersebut hanya pasrah saja, yang
penting selesai menyusunnya. Alhamdulillah bisa menyerahkan dokumen tersebut ke
Kantor Kemenag Kota tepat waktunya. Ketika pengumuman keluar, hasil penilaian
dokumen portofolio mendapat nilai sekitar 400, sedangkan batas minimal
kelulusan adalah 850. Aku siap mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
(PLPG) sebagai tindak lanjut hasil penilaian portofolio yang di bawah nilai
standar.
Beberapa bulan kemudian pelaksanaan PLPG dimulai selama kurang lebih
seminggu. Kegiatan tiap hari sangat padat dari pagi sampai malam, kecuali
istirahat dan salat. Tidak ada waktu untuk pulang ke rumah. Aku benar-benar
fokus dan sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan PLPG, bahkan tidak pernah
ijin maupun terlambat. Aku harus memperoleh nilai baik untuk lulus dari program
ini. Penilaian akhir merupakan gabungan nilai portofolio dan PLPG, dengan persentase
20 dan 80. Nilai PLPG merupakan gabungan nilai ujian tulis, nilai ujian praktik
pembelajaran, nilai partisipasi dalam teori dan praktik pembelajaran, dan
penilaian sejawat. Peserta dinyatakan lulus bila nilai akhir lebih besar atau
sama dengan 70. Doa selalu dipanjatkan
kepada Allah setiap selesai salat wajib maupun salat tahajud, memohon agar
diberikan kemudahan dan kelancaran. Teringat akan firman Allah dalam surah Al
Baqarah ayat 45, artinya : “Dan minta tolonglah dengan sabar dan salat. Sesungguhnya itu sulit
dilakukan kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”. Dukungan dari keluarga sangat membantu
sekali, tidak jarang setiap sore istri menengok sambil membawa berkas yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Terkadang memandu anak di rumah melalui
gawai untuk mencari file di komputer yang dibutuhkan dan mencetaknya.
Tatkala pelaksanaan ujian praktik pembelajaran, aku mendapat apresiasi baik dari penguji. Hal ini
menjadikan aku optimis bisa mendapat hasil PLPG yang maksimal, karena ujian praktik merupakan penyumbang nilai
paling besar. Alhamdulillah ujian tulis dan penilaian teman sejawat aku lewati
dengan lancar. Besar harapan aku bisa lulus.
Pada hari pengumuman hasil PLPG, aku pergi ke warnet untuk melihat hasilnya
karena diumumkan secara online. Aku ketik nomor peserta dengan hati berdebar.
Alhamdulillah, itulah kata pertama yang terucap setelah tombol enter
dipencet dan muncul kata lulus. Seakan tidak percaya kalau aku dinyatakan
lulus, bahkan sampai beberapa kali melihatnya. Tiada hentinya kata hamdalah
selalu aku ucapakan berulang-ulang sampai pulang ke rumah. Sebagai bentuk
syukur atas kenikmatan yang diberikan Allah dan aku merasa senang sekali. Keesokan
hari di madrasah ramai kabar hasil pengumuman PLPG, para guru saling memberi
ucapan selamat kepada yang lulus dan memberi semangat bagi yang belum lulus.
Bulan Februari 2009 penyerahan sertifikat pendidikan dilaksanakan serentak
kepada seluruh peserta PLPG angkatan ini. Tiada kata yang bisa diungkapkan, aku
bisa dinyatakan sebagai guru profesional bidang studi fisika
Berprofesi sebagai guru tidak pernah terbayang dalam pikiran. Mengalir
begitu saja proses ini. Tapi ternyata saya sangat menikmatinya. Profesi guru di
kalangan keluarga besar tidaklah asing, mengingat ibu, pakde, bude, dan bulik
adalah seorang guru. Salah satu puncak kebahagiaan, aku rasakan ketika diberi
penghargaan oleh madrasah sebagai salah satu guru berkinerja baik ditambah pada
tahun 2019 bisa membantu siswa memperoleh nilai sempurna UN mapel fisika, 100. Semua
ini merupakan ketetapan dari Allah yang harus aku terima dengan baik dan selalu
menjaganya, karena ini tambatan profesi yang terakhir. Insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar